TAZKIRAH PERTAMA : KEHIDUPAN , UJIAN DAN KEREDHAAN ALLAH


Tazkirah ini telah di bacakan di tempat kerja saya pada 23 Ogos 2009... sebarkan....

KEHIDUPAN, UJIAN DAN KEREDHAAN ALLAH
Oleh : Mohd Rafiz bin Mohd Yusoff

Hidup ini tiada sunyi dari ujian , samaada ujian susah dan mahupun senang , suka dan duka datang silih berganti siapa saja akan menyangka bahwa hidup ini senang semata, suka semata, berkuasa semata-mata dan mewah semata atau ada pula orang menduga sebaliknya iaitu dirasakan hidup ini susah semata , sukar terus menerus dan sempit selama - lama nya. Sudah pasti sangkaan dan dugaan itu salah belaka. Itulah rupanya seni kehidupan ,sunatullah pada alam ini. ALLAH SWT, memerintahkan kepada malaikat malaikatNYA untuk memberikan aneka cobaan dan ujian kepada Manusia.

Dengan hadirnya ujian itu ALLAH berkehendak untuk mengorek apa yang tersembunyi dalam hati hamba Nya, sebagaimana yang tertera dalam hadis Qudsi:
“ALLAH berfirman kepada malaikat malaikat NYA: pergilah kepada hamba-KU.lalu limpahkanlah bermacam macam ujian karena aku ingin mendengar suaranya” (HR.Thabrani).

Begitupun orang beriman juga tidak luput dari ujian. Tujuannya tidak lain tidak bukan untuk mengukur kadar keimanan seseorang, disamping tentunya untuk mengetahui apakah orang tersebut benar - benar beriman secara tulus atau sekadar dusta belaka.

Hal ini ditegaskan ALLAH dalam AL-QUR’AN surat Al-Ankabut Ayat 2-3 : “Apakah Manusia mengira bahwa mereka dibiarkan mengatakan, kami telah beriman, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang orang sebelum mereka,dan benar benar ALLAH mengetahui orang orang yang benar dan mengetahui pula orang orang yang dusta”.

Perlu diketahui, ujian yang datang tidak semata berwujud kesusahan dan kesakitan, tetapi terkadang hadir dalam bentuk kesenangan, kekuasaan dan keuntungan materi (kekayaan dan harta ), sebagaimana termaktub dalam AL-QURAN surat Al-Anbiyah ayat 35 : “Dan Kami uji kalian dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan,dan kepada kami-lah kalian akan kembali”.

Dalam kenyataan hidup sebenarnya ujian berupa kesenangan, kekuasaan dan kekayaan lebih berat daripada ujian berupa kesusahan. Betapa banyak orang yang memperoleh kekayaan dan kekuasaan tapi justru kekayaan dan kekuasaan itu akhirnya akan menyebabkan kecelakaan baginya. Kekayaan dan kekuasaan sebanarnya menjadi ujian yang besar bagi dirinya. Kekayaan dan kekuasaaan menyebabkan manusia hanyut dengan kehidupan dan sanggup melakukan apa sahaja demi menjamin kedudukan dan harta benda mereka.

Demikian juga dapat kita saksikan orang yang di uji dengan kekuasaan, kemegahan dan lain lain seperti yang berlaku pada Qarun , Firaun, Salabah dan sebagainya kesemuanya menemui kecelakaan

Hal ini sebenarnya telah di peringatkan ALLAH SWT dalam surah Al Alaq : “Ketahuilah ! Sesungguhnya manusia benar benar melampaui batas dikala menganggap dirinya serba cukup, sesungguhnya hanya kepada Tuhan-mu lah tempat kembali” (Al-Alaq :6-8).

Dalam sebuah Hadist, Rasulullah SAW, menegaskan : ”Demi ALLAH, bukanlah kefakiran dan kemiskinan yang akan aku khawatirkan atas kalian. Akan tetapi aku khawatir (kalau kalau) kemewahan dunia yang kalian dapatkan sebagaimana telah diberikan kepada orang orang sebelum kalian, lalu kalian bergelumang dalam kemewahan itu sehingga kalian binasa”.(HR.Bukhari).

Daripasa Al Imran ayat 14 - “Telah dihiaskan kepada manusia kecintaan akan hawa nafsu berupa wanita, anak, berpikul pikul harta benda berupa emas dan perak, kuda pilihan (iaini kendaraan), binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, pada hal ALLAH memiliki tempat kembali yang jauhhh lebih baik” (Al-Imran :14).

Bagi kaum laki laki, ujian terberat adalah kaum wanita, wanita yang soleh adalah penawar, - namun jika sebaliknya pula, - ia adalah racun sangat bahaya dan berbisa .Nabi bersabda :”Sepeninggalku, tiadalah ujian yang paling berbahaya bagi kaum lelaki kecuali golongan kaum wanita”(HR Bukhori)

Untuk itu marilah kita sama sama mencari redha Allah swt, - Apabila kita menyampaikan sesuatu kebenaran lalu dibalas dengan sebuah tamparan dan kejian yang menyakitkan, maka bersabarlah kerana ia juga adalah ujian . Kerana bukan redha manusia yang kita harapkan. Bukan jua tagih simpati mereka yang kita nanti-nantikan. Bukan pula mereka yang memberi rezeki.

Rasulluah SAW menengakkan kebenaran dan ingin umatnya tunduk pada suruhan Allah tetapi dibalas dengan cercaan, dibaling batu, di buru untuk di bunuh dan pelbagai bagai ujian lagi
Sesungguhnya kita wajib menyampaikan sesuatu yang perlu disampaikan. Kita menyampaikan hanya kerana Allah jua. Maka, apa jua yang kita lakukan, hanya kepada Allah tempat kita berharap. Kepada Allah jua tempat kita kembali. Dan Allah jualah yang memberi kita rezeki dan pertolongan.

Dari Jabir b Abdullah berkata, Rasulullah SAW bersabda :-
"Barangsiapa yang mencari redha Allah dengan marahnya manusia, Allah akan mencukupkan baginya segala keperluannya; namun barangsiapa yang mencari marah Allah dengan redha manusia, maka Allah akan menyerahkan untung nasibnya kepada manusia.."

Maka, usahlah kita bersedih. Tidak perlu kita berputus asa. Jika jalan kebenaran yang kita cari, kita akan mendapat redha dan pahala dari sisi Allah swt. Allah akan cukupkan keperluan kita kerana rezekiNya maha luas.Istiqomahlah di atas jalan kebenaran satu masa nanti kebahagiaan akan menjadi milik kita.

Sesungguhnya, untuk mereka yang melaksanakan kebaikan itu, dari sisi Allah jua pahalanya, dan ia tidak akan tersirna dek kerana kejian , makian, umpatan, pulauan manusia . Hanya pahala dan kebaikan dari Allah-lah tujuan sebenar kita.

Kita harus mencari redha Allah . Jauhi sekali mengharap habuan manusia yang sedikit jika dibandingkan kurnia dan pahala dari sisi-Nya. Bagi yang terus mencari redha manusia dengan marahnya Allah - berapa lama kita bahagia dengan keredhaan itu? Kekalkah ia? Bolehkah kita tenang dan bahagia selamanya? atau bahagia yang sementara? Atau akhirnya kecelakaan akan menanti kita suatu masa nanti……

Kata Imam Syafie dalam sebuah kitabnya : “Sampai bila-bila pun kita tidak mampu dan akan mencapai kesemua redha manusia.”

Justeru marilah kita sama-sama mencari Redha Allah, berkatalah benar walaupun pahit kerana dengan kebenaran itulah yang akan membahagiakan kita di negeri abadi.

Carilah redha Tuhan, kita tidak akan kecewa , Carilah redha Allah, kelak kita akan tenang Jika hanya mencari redha manusia, kita akan kecewa satu hari nanti. Biarlah kita dipinggirkan di dunia yang sementara ini dari dipinggirkan atau di humban di neraka jahanam akibat perbuatan kita yang sentiasa mencari redha manusia melebihi redha Allah.

No comments:

Post a Comment