Keajaiban Al Quran : Lautan Bertemu Namun Tidak Bercampur

Kajian saintifik air laut tidak bercampur


Lokasi kedudukan Selat Gibratar

Nampak jelas perbezaan warna dua lautan yang tak bercampur

Bismillahirrahmanirrahim, Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah Lagi Maha Pengasih...

Allah SWT telah berfirman di dalam Al Quran."Dia memberikan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu. Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing. Maka nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan? (Ar Rahman : 19 - 21).


Fakta tersebut telah Allah SWT sebutkan pada empat belas abad yang lalu dan telah dibuktikan dengan penelitian moden abad dua puluh. Ayat tersebut merujuk pada dua jenis air laut yang bertemu tetapi tidak bercampur. Dua jenis air itu dibatasi oleh sejenis penghalang .


Rasulullah SAW, menggambarkan adanya sebuah penghalang, seperti batas antara negara, yang tak bisa ditembus atau dilampaui oleh masing-masing jenis air laut. Kita pasti tidak akan menyangka bahwa air laut yang besar seperti Samudra Atlantik akan menggenangi air laut yang lebih kecil seperti Laut Mediterania, namun para pengkaji telah menemukan bahwa keduanya tidak bercampur. . Contohnya adalah Laut Mediterania. Air yang mengalir ke luar melalui Selat Gibraltar memiliki kadar garam yang lebih besar daripada air yang berada di perbatasan Samudra Atlantik. Ini bererti bahawa aliran air dari Laut Mediterania tidak bercampur atau bergabung dengan aliran air di Samudra Atlantik. Karakteristik aliran air tersebut tidak hilang setelah menempuh jarak pendek.

Laut Mediterania yang mengejutkan, aliran air dari Laut Mediterania terus mengalir "sepanjang lintasan Samudra Atlantik". Kerana luas wilayah Samudra Atlantik sekitar 31.831.000 meter persegi, aliran tersebut benar-benar menjangkau wilayah yang demikian luas ... air dengan berat jenis yang tinggi itu ibarat lidah yang menjulur dan dikelilingi oleh air dengan berat jenis yang rendah. Maka air pada satu titik tidak bercampur dengan air pada laut lainnya, dan ikan di Samudra Atlantik pun tidak masuk ke Laut Mediterania, begitu juga sebaliknya. Air pada masing-masing laut tidak akan melewati batas di antara keduanya, tetapi ketika kedua air itu sampai pada di perbatasan, akan turun ke bawah dan berbalik arah, tidak melewati batas tersebut.

Memang, dalam beberapa kajian yang jarang terjadi, ada ikan yang keluar dari batas wilayah perairan namun hal itu tak berlaku secara umum. Allah SWT berfirman :


"Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda kekuasaan Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al Quran itu benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup bagi kamu bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu?" (Fussilat : 53).


Allah berfirman bahwa Dia akan memperlihatkan kepada manusia tanda-tanda kekuasaan-Nya pada diri mereka sendiri, yaitu di atas bumi ini. Dalam ayat lain, Allah SWT menjelaskan sebuah fakta bahwa terdapat penghalang antara air asing dan air tawar.Allah SWT berfirman :

"Dan Dia-lah yang membiarkan dua laut mengalir, yang satu tawar lagi segar yang lainnya masin lagi pahit. Dan Dia jadikan di antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi." (Al Furqan : 53).


Air tawar ditemukan di perairan yang lebih kecil, seperti sungai atau danau, sementara air masin ditemukan perairan yang luas yaitu samudera dan laut. Meskipun lautan yang sangat luas itu dapat saja mengisi seluruh sungai berair tawar dengan mudah, namun mereka tidak masuk ke perairan sungai dan kedua perairan itu tidak melintasi sekat di antara mereka. Ikan laut tidak akan masuk ke sungai dan sebaliknya. Namun untuk contoh ikan salmon, yang dilahirkan di air tawar lalu menghabiskan sebagian besar di air laut merupakan sebuah pengecualian, dan merupakan kebesaran Allah SWT.


Sekadar renungan, samudra yang sangat luas itu tetap dan tidak melampaui batasnya dan tidak mendesak perairan tawar yang lebih kecil. Jika hendak dibandingkan manusia, samudra jauh lebih besar dan lebih kuat, namun ia tetap rendah hati dan tidak melanggar batas yang ditetapkan baginya oleh Penciptanya.

SUBHANALLAH DALAM LAUT ADA SUNGAI !





Maha Suci Allah yang Maha Menciptakan Sungai dalam Laut

Akan Kami perlihatkan secepatnya kepada mereka kelak, bukti-bukti kebenaran Kami di segenap penjuru dunia ini dan pada diri mereka sendiri, sampai terang kepada mereka, bahwa al-Quran ini suatu kebenaran. Belumkah cukup bahwa Tuhan engkau itu menyaksikan segala sesuatu. ” (QS Fushshilat : 53)

“Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan) ; yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S Al Furqan:53)



Jika Anda termasuk orang yang gemar menonton rancangan TV `Discovery’ pasti kenal Mr.Jacques Yves Costeau , ia seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke perbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat filem dokumentari tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton di seluruh dunia.

Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di bawah laut, tiba-tiba ia menemui beberapa kumpulan mata air tawar-segar yang sangat sedap rasanya kerana tidak bercampur/tidak melebur dengan air laut yang masin di sekelilingnya, seolah-olah ada dinding atau membran yang membatasi keduanya.

Fenomena ganjil itu memeningkan Mr. Costeau dan mendorongnya untuk mencari penyebab terpisahnya air tawar dari air masin di tengah-tengah lautan. Ia mulai berfikir, jangan-jangan itu hanya halusinansi atau khalayan sewaktu menyelam. Waktu pun terus berlalu setelah kejadian tersebut, namun ia tak kunjung mendapatkan jawapan yang memuaskan tentang fenomena ganjil tersebut.

Sampai pada suatu hari ia bertemu dengan seorang profesor Muslim, kemudian ia pun menceritakan fenomena ganjil itu. Profesor itu teringat pada ayat Al Quran tentang bertemunya dua lautan ( surat Ar-Rahman ayat 19-20) yang sering diidentikkan dengan Terusan Suez . Ayat itu berbunyi “Marajal bahraini yaltaqiyaan, bainahumaa barzakhun laa yabghiyaan.. .”Artinya: “Dia biarkan dua lautan bertemu, di antara keduanya ada batas yang tidak boleh ditembus.” Kemudian dibacakan surat Al Furqan ayat 53 di atas.

Selain itu, dalam beberapa kitab tafsir, ayat tentang bertemunya dua lautan tapi tak bercampur airnya diertikan sebagai lokasi muara sungai, di mana terjadi pertemuan antara air tawar dari sungai dan air masin dari laut. Namun tafsir itu tidak menjelaskan ayat berikutnya dari surat Ar-Rahman ayat 22 yang berbunyi “Yakhruju minhuma lu’lu`u wal marjaan” ertinya “Keluar dari keduanya mutiara dan marjan.” Padahal di muara sungai tidak ditemukan mutiara.

Terpesonalah Mr. Costeau mendengar ayat-ayat Al Qur’an itu, melebihi kekagumannya melihat keajaiban pemandangan yang pernah dilihatnya di lautan yang dalam. Al Qur’an ini mustahil disusun oleh Muhammad yang hidup di abad ke tujuh, suatu zaman saat belum ada peralatan selam yang canggih untuk mencapai lokasi yang jauh terpencil di kedalaman samudera. Benar-benar suatu mukjizat, berita tentang fenomena ganjil 14 abad yang silam akhirnya terbukti pada abad 20. Mr. Costeau pun berkata bahawa Al Qur’an memang sesungguhnya kitab suci yang berisi firman Allah, yang seluruh kandungannya mutlak benar. Dengan seketika dia pun memeluk Islam.

Maha Suci Allah yang Maha Menciptakan Sungai dalam Laut

Allahu Akbar…! Mr. Costeau mendapat hidayah melalui fenomena teknologi kelautan. Maha Benar Allah yang Maha Agung. Shadaqallahu Al `Azhim.Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesungguhnya hati manusia akan berkarat sebagaimana besi yang dikaratkan oleh air.” Bila seorang bertanya, “Apakah caranya untuk menjadikan hati-hati ini bersih kembali?” Rasulullah s.a.w. bersabda, “Selalulah ingat mati dan membaca Al Quran.”

Jika anda seorang penyelam, maka anda harus mengunjungi Cenote Angelita, Mexico. Disana ada sebuah gua. Jika anda menyelam sampai kedalaman 30 meter, airnya air segar (tawar), namun jika anda menyelam sampai kedalaman lebih dari 60 meter, airnya menjadi air asin, lalu anda dapat melihat sebuah “sungai” di dasarnya, lengkap dengan pohon dan daun daunan.
Setengah pengkaji mengatakan, itu bukanlah sungai biasa, itu adalah lapisan hidrogen sulfida, nampak seperti sungai… luar biasa bukan? Lihatlah betapa hebatnya ciptaan Allah SWT.